Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) begitu masyarakat Indonesia mengenalnya dalam berusaha. Pelaku UMKM disebut sebagai pengusaha dengan kategori ada yang mikro, kecil dan menengah. Usaha ini semakin menjamur dan paling bertahan walau dengan gejolak enomoni yang maha dasyat. Kebijakan politik ataupun kebijakan yang tidak pro UMKM, bagi para pelaku usaha kecil masih tetap tampil, walaupun disana sini kadang lesu kadang juga menggeliat.
Sesuai data statistik Sumbar, jumlah UMKM ada sebanyak 593.100. Dari jumlah tersebut, terdiri dari Mikro sebanyak 531.350 atau 89,59 persen. Sedangkan pelaku usaha kecil sebanyak 53.431 atau 9,01 persen, pelaku usaha menengah sebanyak 7.990 atau 1,33 persen dan untuk pelaku usaha besar sebanyak 419 atau 0,007 persen.
Strategi untuk mencapai UMKM naik kelas dilakukan dengan cara membuka akses pasar seluas-luasnya di dalam negeri dan ekspor. Di dalam negeri, dilakukan dengan memprioritaskan produk UMKM untuk pengadaan barang dan jasa kementerian/Lembaga. Sementara untuk mendorong ekspor dilakukan dengan meningkatkan mutu produk agar memenuhi standar global.
Pendampingan yang intensif dibutuhkan agar UKM di Sumbar bisa meningkatkan dan menjaga mutu produk dan jasa, mengembangkan inovasi dan desain, membuat kemasan yang menarik dan melakukan pemasaran, termasuk pemasaran secara digital.
Selain itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antar para pelaku usaha, pemerintah daerah, swasta, dan kementrian untuk bersama-sama membantu proses naik kelasnya UMKM menjadi UKM agar dapat menjangkau konsumen di pasar regional, nasional dan inetrnasional.
Selaku tokoh milenial Sumbar yang telah lama berkecimpung didunia bisnis dan pendidikan, Audy joinaldy memiliki kiat-kiat untuk para entrepreneur Usaha Mikro Kecil dan Menegah agar dapat meningkatkan eksistensi dan penjualannya agar bisa naik kelas kelevel selanjutnya, yaitu level Usaha Kecil Menengah, diantaranya sebagai berikut:
1. Memiliki Perencanaan Matang
Perencanaan Usaha (Business Plan) ini tidak hanya diperlukan pada saat memilih dan memulai usaha, tetapi juga bisa digunakan untuk mengevaluasi sampai mengembangkan usaha yang di dalamnya berisi antara lain Deskripsi Bisnis, Analisa Pasar dan Kompetitor, Pemilihan Lokasi, Pemasaran, Manajemen dan SDM, Rencana Produksi, Keuangan, Data informasi pendukung, Tujuan Jangka Pendek, menengah dan Jangka Panjang, Pengembangan Usaha.
2. Mengutamakan Kualitas
Jika anda ingin menjadikan produk anda sebagai ikon, tentu kualitas produk adalah hal yang utama. Perhitungan harga jual yang tepat akan membantu penjualan produk. Kebanyakan pemula mengalami kebingungan dalam menentukan harga, jika produk anda memiliki kualitas tinggi, tidak perlu ragu untuk menawarkan harga yang sepadan.
3. Konsisten Dalam Standar Kualitas Produksi
Menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja, memberikan kejelasan prosedur kerja, tanggung jawab dan wewenang, dapat meminimalisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan, memudahkan pendelegasian serta membantu dalam evaluasi terhadap setiap proses kerja.
4. Petakan Jalur Pemasaran
Untuk melakukan hal ini anda harus bisa melihat siapa target pasaran dari produk anda. Kenali karakteristiknya dengan cermat. Kemudian buatlah rencana pemasaran untuk produk anda. Sehingga produk anda dapat dikenal dan pada akhirnya masyarakat mau membelinya.
Untuk mengembangkan jaringan atau networking, internet dan social media sangat efektif digunakan pemanfaatan social media ini akan menghemat biaya dan waktu, karena UKM dengan calon konsumen atau partner tidak harus bertemu langsung, untuk itu pelaku UKM wajib belajar dan memanfaatkan internet.
Hal penting lainnya, yang harus anda beri perhatian lebih adalah pembukuan dan pencatatan keuangan. Hal ini harus anda persiapkan dari awal, sehingga pengawasan terhadap arus transaksi keuangan dapat terkontrol dengan baik. Semoga anda bisa meraih kesuksesan yang anda impikan.
Demikian opini Audy Joinaldy mengenai kiat-kiat UMKM naik kelas. Ikuti Entrepreneur Success Challenge (ESC), yang merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada Pengusaha Milenial Sumatera Barat.